Lompat ke konten

Suami Selingkuh, Bercerai Atau Bertahan Dalam Islam

  • oleh
bercerai atau bertahan

Suami Selingkuh, Bercerai Atau Bertahan Dalam Islam – Pernikahan dalam islam dianggap sebagai perjanjian yang suci dan agung, karena janji yang diucapkan langsung bersangkutan dengan tanggung jawab dunia maupun akhirat dan disaksikan langsung oleh Allah.

Ketika Allah telah memberikan jodoh untuk kita lewat sebuah pernikahan, maka kita sendirilah yang harus merawat ikatannya.

Jika anda ingin istri yang baik, maka anda juga harus menjadi baik terlebih dahulu. Begitu juga sebaliknya, jika anda ingin suami yang saleh, maka anda harus berbenah diri terlebih dahulu.

Tapi, kenyataan yang terjadi di lapangan mengenai indahnya pernikahan seakan tertutup oleh momok perceraian.

Tapi,  bukankah Allah yang mengijinkan pertemuanku dengannya dan akhirnya kami menikah ?

Bukankah ini berarti ia adalah jodoh yang telah Allah pilihkan untukku ? Lalu, mengapa harus ada perceraian ?

Ketika kebaikan telah Allah berikan kepada kita, tetapi ada keburukan yang muncul, Maka ada yang tidak beres dengan diri sendiri. Maka disinilah anda wajib untuk introspeksi diri.

Adakah sesuatu yang salah ?

Dibalik kekurangan dari pasangan, selalu ada hikmah dan kebaikan. Jangan hanya melihat keburukannya, tapi lihat juga kebaikannya. Karena sudah pasti  anda akan lebih banyak menemukan hal – hal baik ada padanya.

Dari Abu Hurairah ra beliau berkata Rasulullah bersabda “ada tiga perkara yang seriusnya adalah serius, dan main – mainnya juga serius. Yaitu, nikah, talak, rujuk”

Perceraian adalah halal namun dibenci oleh Allah SWT. Artinya boleh anda bercerai, tapi Allah tidak suka. Lebih baik dihindari daripada dilakukan. Selama pernikahan masih bisa dipertahankan, itu adalah lebih baik daripada bercerai.

Untuk itu, wajib bagi kita semua untuk lebih memperhatikan 7 hal yang bisa memicu terjadi pertikaian hingga perceraian dalam rumah tangga, agar kita semua mampu mengatasinya lebih dini.

  •  Adanya perbedaan keyakinan yang sering menimbulkan konfik setelah menikah. Bahkan disini pasangan bisa berpindah keyakinan tanpa kesepakatan dua pihak.
  •  Kurang memerhatikan hak dan kewajiban dalam agama. Terutama dalam memerhatikan ibadah shalat, dzikir atau membaca Al-Qur’an. Hal ini sangat berpotensi menciptakan rutinitas keluarga yang mudah terjerumus dalam dosa dan maksiat.
  •  Jika pasangan adalah pecandu obat-obatan terlarang (narkoba) dan jadi pemabuk berat. Akhirnya, dia berperilaku yang jelek pada pasangan ketika bergaul.
  •  Kurangnya tanggung jawab antara suami-istri seperti suami yang meninggalkan tanggung jawab dalam rumah, ia hanya mau sibuk kumpul-kumpul dengan teman, sibuk begadang, seringnya traveling tanpa ada hajat, hingga melalaikan hak-hak keluarganya.
  •  Pasangan suami istri terlalu sibuk dengan media sosial, hingga akhirnya timbul rasa cemburu dan sering saling menyinggung dengan perkataan yang kurang mengenakkan.
  •  Keinginan salah satu pihak untuk hidup serba mewah dan tidak adanya kesepakatan atas masalah penting rumah tangga seperti kebutuhan sehari – hari dan pendidikan anak.
  •  Adanya ikut campur dari keluarga salah satu pihak yang hanya memperkeruh masalah.

Jika memang ada salah satu dari ke-tujuh hal tadi yang muncul dalam kehidupan rumah tangga anda, jangan sampai anda terburu – buru memutuskan untuk cerai.

Anda disarankan untuk tidak hanya fokus pada kesalahan pasangan. Berpikirlah objektif karena pernikahan yang berhasil perlu kerjasama kedua belah pihak.

Cobalah untuk mengajak pasangan berbicara dengan kepala dingin. Hidupkan kembali kenangan masa awal bertemu dan saat anda jatuh cinta padanya.

Pikirkan hal – hal yang membuat anda sakit hati, adakah cara untuk mengatasinya ? Jika memang belum bisa, anda boleh meminta bantuan dari pihak yang mampu menjadi penengah.

Siapa yang hari ini mendapat jodoh, rawatlah ia dengan baik. Dan bagi anda yang saat ini sedang mengalami kasus perceraian atau permasalahan rumah tangga lainnya, cobalah untuk introspeksi diri , atau anda juga bisa konsultasikan kepada saya dengan menghubungi nomor yang ada di link deskripsi.

Kebaikan itu bisa diambil dari sesuatu yang baik. Tapi, jauh lebih hebat jika kebaikan itu kita ambil dari sesuatu yang buruk sekalipun.

Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai aura, jodoh, asmara atau rumah tangga silahkan hubungi

Semoga kita semua mampu menjaga diri kita dari perbuatan yang membuat Allah SWT murka. Aamiin.