Lompat ke konten

Suami Minta Izin Poligami, Yakin Anda Sudah Siap ?

  • oleh
minta izin poligami

Suami Minta Izin Poligami, Yakin Anda Sudah Siap ? – Sebuah video yang diunggah oleh akun instagram @smart.gram pada hari Sabtu, 22 Agustus 2020 akhirnya viral dan mengundang banyak komentar warga dari seluruh Indonesia.

Dalam video diperlihatkan seorang istri yang mengijinkan suaminya melakukan poligami. Membayangkan berada di posisi seperti itu saja rasanya begitu sakit.

Bisa dibayangkan, ketika keadaan rumah tangga dan hubungan anda antara suami dengan anak – anak berjalan dengan lancar dan tidak ada permasalahan. Namun tiba – tiba saja suami menghampiri anda dan meminta ijin untuk poligami ?

Pasti bukan hanya kaget yang dirasakan ya? Tapi juga sedih yang teramat dalam.

Tahukah anda bahwa sebenarnya tidak ada keharusan bagi seorang suami untuk minta izin poligami kepada istri ?

Ya. Tidak perlu meminta ijin istri. Mengapa demikian ?

Karena memang sebenarnya tidak ada istri yang mampu dan mau memberi izin. Rata – rata para istri tidak rela harus membagi kebahagiaan rumah tangganya dengan wanita lain.

Tapi Allah SWT memberikan ijin dengan satu syarat.  Boleh poligami,  asal suami anda mampu.

Poligami Diperbolehkan, Tapi Bersyarat

Mampu disini bukan hanya mampu menikahi. Tetapi juga mampu menafkahi dan berbuat adil.

Bagi suami yang akan melakukan poligami hendaknya,

Benar-benar bertakwa dan mempertimbangkan kemampuan melaksanakan poligami. Apabila ia tidak mampu berbuat adil,

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memiliki istri dua orang dan tidak berlaku adil terhadapnya maka akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan kakinya pincang atau panjang sebelah.” (Hadist Riwayat Abu Dawud)

Ajak suami anda duduk diskusi berdua dan kemukakan ketidaksetujuan Anda. Tentunya dengan menghindari rasa emosi. Tanyakan kepada suami Anda kenapa Ia begitu tertarik untuk menikahi si dia.

Bagaimanapun juga, komunikasi tetap menjadi hal penting yang diutamakan ketika suami berniat untuk poligami. Kebanyakan para suami memenangkan hasil disukusi dengan mengatakan,

“Aku ingin poligami bukan atas dasar nafsu, tapi memang aku ingin menjalankan sunnah Rasul”

Dulu, Rasul melakukan poligami melalui pertimbangan yang matang. Rasul melakukan poligami bahkan bukan dari pacaran dulu dengan yang lebih muda. Beda dengan kebiasaan jaman sekarang.

Beliau memutuskan untuk poligami karena niat memerdekakan wanita yang tengah menjadi budak atau menolong wanita yang ditinggal suaminya syahid di medan perang.

Sungguh sangat berbeda jauh dengan keadaan jaman sekarang. Jika poligami hanya untuk menuruti nafsu saja, maka lebih baik seorang istri melarang suaminya untuk poligami.

Perhatikan Beban Psikologis Anda Dan Anak Anda

Jika sang suami bersikukuh ingin poligami dan anda nyata – nyata meliat suami anda adalah sosok yang belum bisa berlaku adil, maka pilihan untuk cerai bisa menjadi yang terbaik yang bisa anda lakukan.

Karena yang akan menanggung beban psikologis bukan hanya seorang istri, namun anak – anak juga. Akan lebih bahaya jika anak – anak anda terpaksa menerima padahal sebenarnya mereka belum siap menerima keputusan ayahnya akan menikah lagi.

Anak – anak bisa depresi dan merasa tidak bahagia sepanjang hidupnya.

Tapi, boleh saja bagi anda yang memang telah ikhlas niat Lillahi Ta’ala ingin memudahkan suami anda dalam mewujudkan sunnah Rasul.

Jika ia mampu berbuat adil, maka Anda lebih baik mengizinkannya agar mencegah suami Anda terjerumus pada hal-hal yang dilarang syariat.

Tentu saja keputusan anda tersebut adalah keputusan mulia yang menguntungkan anda di akhirat kelak.

Jika suatu saat anda masih merasa sulit menerima kehadiran istri kedua suami anda, dekatkan diri anda pada Sang Maha Kuasa. Percayalah bahwa anda tengah dinantikan kehadirannya di Syurga-Nya.

Yang paling baik diantara kalian adalah hamba yang bertakwa kepada-Nya.

Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai aura, jodoh, asmara atau rumah tangga silahkan hubungi . (Telepon/sms/WhatsApp)

Semoga kita semua mampu menjaga diri kita dari perbuatan yang membuat Allah SWT murka. Aamiin.